Selasa, 11 Februari 2014

ALAT MUSIK DARI DAERAH BETAWI

ALAT MUSIK DARI DAERAH BETAWI


Gambang Kromong

Sejarah musik ini awalnya dipengaruhi beberapa unsur musik Cina, yaitu dengan digunakannya alat musik gesek berupa kongahyan, tehyan, dan skong.

Sementara alat musik asli pribumi dalam gambang kromong berupa gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pimpinan golongan Cina yang bernama Nie Hu-kong. Biasanya permainan musik ini dikolaborasikan dengan tarian cokek.


Tanjidor
Musik tanjidor diduga berasal dari bangsa Portugis yang datang di Batavia pada abad ke 14 hingga 16. Tanjidor sendiri berasal dari bahasa Portugis ‘tanger’ yang artinya bermain musik. Hanya saja lidah Betawi melafalkannya tanjidor.
Pada zaman penjajahan Belanda,  tanjidor biasa dimainkan oleh para budak untuk menghibur tuan kompeni dan para tamu. Sampai sekarang tanjidor masih dimainkan untuk memeriahkan pesta hajatan orang Betawi.









Keroncong Tugu
Sejak abad ke-18 keroncong Tugu popular di kalangan warga Tugu. Warga Tugu adalah masyarakat Jakarta keturunan Mardijkers atau bekas anggota tentara Portugis yang dibebaskan dari tawanan Belanda. Setelah memeluk agama Kristen, mereka ditempatkan di Kampung Tugu, yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Koja Jakarta Utara. Sisa peninggalan gereja tua yang dibangun pada tahun 1600-an menjadi saksi cikal bakal keturunan Portugis di Tugu.
Keroncong Tugu biasa dimainkan oleh warga terutama muda-mudi saat ‘kongkow’ untuk menikmati malam bulan purnama di tepian Sungai Ciliwung. Keroncong Tugu juga dibawakan untuk mengiringi kebaktian di gereja. Alat-alat musik yang digunakan adalah keroncong, biola, ukulele, banjo, gitar, rebana, kempul dan selo.


Orkes Gambus
Irama musik gambus tidak bisa dipisahkan dari unsur budaya Timur Tengah. Sudah lama orkes gambus menjadi  bagian dari kesenian Betawi yang tumbuh subur di kalangan Betawi keturunan Arab. Biasanya musik gambus dimainkan untuk mengirimi para penari zapin.


Rebana
Musik rebana adalah  musik khas Betawi yang bernafaskan Islam. Musik ini dipeengaruhi oleh budaya Timur Tengah. Sama seperti tanjidor, musik ini biasanya untuk memeriahkan pesta atau arak-arakan pengantin. Beberapa jenis musik rebana yang kita kenal, misalnya rebana ketimpring, rebana ngarak, rebana dor juga rebana biang.

Orkes Samrah
Orkes samrah merupakan salah satu bentuk kesenian hasil akulturasi dengan bangsa Melayu. Lagu-lagu yang biasa dibawakan dalam orkes samrah  adalah lagu-lagu Betawi tempoe doeloe seperti lagu Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, juga lagu Cik Minah. Orkes samrah juga biasa dipakai mengiringi lagu-lagu khas Betawi semacam Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung dan lain-lain.
Orkes samrah biasa mengiringi tari samrah. Tari samrah biasa dilakukan oleh pasangan muda-mudi. Gerakannya pun merupakan perpaduan antara silat Betawi dan gerakan tari khas Betawi lainnya.
Marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.



Sumber dari :





Kebudayaan Betawi

Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keaneka ragaman di dalam berbagai aspek kehidupan. Bukti nyata adanya kemajemukan di dalam masyarakat kita terlihat dalam beragamnya kebudayaan di Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri bahwa kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa manusia yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia. Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern dari pada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokalah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsa.

saya berusaha semaksimal mungkin untuk memperlihatkan, mengenalkan dan mengembangkan Adat - Istiadat karna saya anak keturunan orang betawi ayah saya asli orang betawi, Seni dan Budaya Betawi atau sekarang biasa dikenal dengan jakarta tempoe doeloe, dengan tidak membeda - bedakan asal - usul Adat - Istiadat, Kesenian dan Kebudayaan dari negeri yang ada di jakarta.

Suku Betawi sangat mencintai kesenian, salah satu ciri khas kesenian mereka yaitu Tanjidor yang dilatar belakangi dari budaya belanda, selain itu betawi memiliki kesenian keroncong tugu yang dilatar belakangi dari budaya Portugis-Arab, kesenian gambang kromong yang dilatar belakangi dari budaya cina. Selain kesenian yang selalu ditampilkan dengan penuh kemeriahan, tata cara pernikahan budaya betawi juga sangat meriah. Untuk adat prosesi pernikahan betawi, ada banyak serangkaian prosesi. Didahului masa perkenalan melalui “Mak Comblang”. Dilanjutkan lamaran, pingitan, upacara siraman. Prosesi potong cuntung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Kemudian dilanjutkan dengan malam pacar, malam dimana mempelai wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar. Puncak adat betawi adalah Akad nikah.

Tradisi MeriahMeriah dan penuh warna-warni, demikian gambaran dari tradisi pernikahan adat Betawi. Diiringi suara petasan, rombongan keluarga mempelai pria berjalan memasuki depan rumah kediaman mempelai wanita sambil diiringi oleh ondel-ondel, tanjidor serta marawis (rombongan pemain rebana menggunakan bahasa arab). Mempelai pria berjalan sambil menuntun kambing yang merupakan ciri khas keluarga betawi dari Tanah Abang. Sesampainya didepan rumah terlebih dulu diadakan prosesi “Buka Palang Pintu”, berupa berbalas pantun dan Adu Silat antara wakil dari keluarga pria dan wakil dari keluarga wanita. Prosesi tersebut dimaksudkan sebagai ujian bagi mempelai pria sebelum diterima sebagai calon suami yang akan menjadi pelindung bagi mempelai wanita sang pujaan hati. Uniknya, dalam setiap petarungan silat, pihak mempelai wanita pasti dikalahkan oleh jagoan calon pengantin pria. Pada hari pesta pernikahan, baik pengantin pria maupun pengantin wanita, mengenakan pakaian kebesaran pengantin dan dihias. Dari gaya pakaian pengantin Betawi, ada dua budaya asing yang melekat dalam prosesi pernikahan. Pengantin pria dipengaruhi budaya Arab. Sedangkan busana pengantin wanita dipengaruhi adat Tionghoa. Demikian pula dengan musik yang meramaikan pesta pernikahan.  tradisi di atas sudah diperkenalkan kesenian-kesenian orang betawi tapi saya akan menjelaskan kembali secara terperinci.
 kesenian orang betawi salah satunya adalah tari cokek yang biasa dilakukan sebagai pengiring tari pergaulan Sebagai pembukaan pada tari cokek ialah wawayangan. Penari cokek berjejer memanjang sambil melangkah maju mundur mengikuti irarna garnbang kromong. Rentangan tangannya setinggi bahu meningkah gerakan kaki. Setelah itu mereka Setelah itu mereka untuk menari bersarna,dengan mengalungkan selendang pertama-tama kepada tarnu yang dianggap paling terhormat. Bila yang diserahi selendang itu bersedia ikut menari maka mulailah mereka ngibing, menari berpasang-pasangan. 

Tari Betawi merupakan aneka gerak pencak silat disebut tari silat. Tari ini ada yang diiringi tabuhan khusus yang disebut gendang pencak. Iringan lainnya yang juga bisa digunakan ialah garnbang kromong, gamelan topeng dan lain-lain. Di kalangan masyarakat Betawi terdapat berbagai aliran silat seperti aliran Kwitang, aliran Tanah Abang, aliran Kemayoran dan sebagainya. Gaya-gaya tari silat yang terkenal antara lain gaya seray, gaya pecut, gaya rompas dan gaya bandul. Tari silat Betawi menunjukkan aliran atau gaya yang diikuti penarinya masing-masing.

          Selain kesenian tari cokek dan tari silat ada pun kesenian lain yaitu lenongada 2 macam lenong, lenong denes ila yang dibawakan adalah cerita- cerita kerajaan atau cerita bangsawan, lenong preman ila ceritanya diangkat dari kehidupanrakyat atau jagoan.  Lenong denes dapat dianggap sebagai pekembangan dari beberapa bentuk teater rakyat Betawi yang dewasa ini telah punah, yaitu wayang sumedar, senggol, dan wayang dermuluk. Sedang lenong preman adalah perkembangan dari wayang sironda. Bahasa yang dipergunakan dalam lenong denes adalah bahasa Melayu Tinggi, yaitu variasi bahasa Melayu ihalusi yang struktur dan perbendaharaan katanya bersifat Malayu Klasik. Bahasa yang dipergunakan dalam lenong preman adalah dialek Betawi sehari- hari, sehingga sangat kornunikatif dan akrab dengan penontonnya


Ada pula alat musik orang betawi yaitu orkes tanjidor  yang biasa menggunakan klarinet, trombon, piston, trompet dan sebagainya. tanjidor biasa digunakan untuk mengiringi helaran atau arak-arakan pengantin Membawakan lagu-lagu barat berirama imarsi dan [Wals] yang susah sulit dilacak asal-usulnya, karena telah disesuaikan dengan selera dan kemampuan ingatan panjaknya dari generasi kegenerasi. 

Adapula yang sering dibawa pada saat iring-iringan yaitu ondel-ondel. Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Nampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.

Selain tradisi betawi diatas masih nayak lagi tradisi,kesenian orang betawi yang sebagian masyarakat belum mengetahuinya. Maka dari itu kita sebagai masyarakat indonesia harus ikut serta dalam melestarikan dan mengetahui tradisi dan kesenian bangsa kita karena bangsa ini mempunyai begitu banyak tradisi dan kebudayaan karena kebudayaan itu tonggak citra diri suatu bangsa. Mungkin tradisi dan kesenian diatas adalah sebagian dari begitu banyaknya tradisi dan kesenian suku betawi atau jakarta tempoe doeloe yang saya angkat menjadi tulisan ini. Selanjutnya saya mengharapkan kota jakarta yang sekarang tidak akan melupakan kota jakarta tempoe doeloe dan bagi generasi penerus kota jakarta harus tetap membudidayakan suku betawi atau jakarta tempoe doeloe.

 Sumber dari :


MAMA

Aku tak bisa merasakan sakitmu ketika aku lahir...
Aku tak bisa menghapus air matamu jika aku membangkang...
Bahkan aku tak sanggup membayar setiap tetes keringatmu...

Aku tak bisa membalas semua kebaikanmu
Meski aku memberimu emas dan berlian
Besar dunia, tak sanggup menyamai besar kasihmu
Dalam lautan, tak bisa menyamai dalamnya sayangmu

Aku bahagia milikmu
Aku bahagia kau masih di sampingku
Aku bahagia kau masih bersamaku
Menatap dunia kelam ini
Aku bahagia kau masih membimbingku
Mengajarkanku segala aspek kebaikan
Memperhatikan dunia penuh hiruk pikuk ini

Mama......
Terimalah hormatku
Terimalah baktiku
Terimalah cintaku
Hanya cinta tulusku yang mampu ku persembahkan
Untuku mu...... mama.